الصراط المستقيم

Shirat al-Mustaqim (Arab: الصراط المستقيم, Ash-Shirāthal Mustaqiym) adalah sebuah frasa dalam surat Al Fatihah. Kalimat ini secara harfiah memiliki arti "jalan (yang) lurus". Para ulama ahli tafsir baik dari kalangan sahabat ataupun dari para tabi'ut dan tabi'ut tabi'in, telah banyak memberikan penjelasan tentang arti dari shiratal mustaqim.

🍃 Mengagungkan Al-Qur'an dan Sunnah 🍃

🍂 Sahabat, sudah seharusnya bagi kita sebagai seorang yang beriman untuk taat kepada Alloh dan RosulNya, mendengar dan patuh terhadap ketetapannya, mengagungkan Al-Qur'an dan as-Sunnah.

🌱 Alloh ta'ala berfiman,

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

🌿 "Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS. An Nur [24]: 51-52)

☘ Oleh karena itu, tidak sepantasnya bagi kita untuk mengabaikan dan mengesampingkan keduanya dengan mendahulukan ucapan seseorang. Alloh ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

🌴 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Hujaraat [49]: 1)

❤️ Dan hendaklah kita sebagai seorang mukmin ridho, menerima dan tidak keberatan dalam hati kita terhadap ketetapan Alloh dan RasulNya. Alloh ta'ala berfirman,

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

🍂 "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisaa' [4]: 65)

👍 Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda

🌿 Diupload dan diteruskan oleh
Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
SM Admin 1: +62 856 4236 8964
SM Admin 2: +62 813 1100 2744
SM Center : +62 813 1100 2755
No. Registrasi: +62 815 8559 4149

read more...

🍂 Al-Mu'awwidzaat Mencukupi dari Segala Sesuatu 🍂

🍃 Sahabat, marilah kita melazimkan untuk membaca dzikir di waktu pagi dan petang hari.

Alloh ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

🌿 "Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab [33]: 41-42)

☘ Di antara dzikir yang dicontohkan dan dianjurkan oleh Nabi Shollallohu 'alaihi wasallam untuk dibaca di pagi dan petang adalah membaca surat al-mu'awwidzaat (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas) masing-masing sebanyak 3x.

🌾 "Barangsiapa membaca tiga surat tersebut sebanyak 3x setiap pagi dan petang hari, maka itu (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu." (Yaitu melindunginya dari segala bentuk bahaya dengan izin Allah).

📚 HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidzi 5/567 dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/182.

👍 Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda

🌿 Diteruskan oleh
Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
SM Admin 1: +62 856 4236 8964
SM Admin 2: +62 813 1100 2744
SM Center : +62 813 1100 2755
No. Registrasi: +62 815 8559 4149
Join Channel Telegram https://goo.gl/NKBln3
read more...

🍂 Kisah antara Umar bin Khaththab dengan Abu Musa Al-Asyari dan sekretarisnya 🍂

🍃 Riwayat ini diangkat oleh al-imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya ketika menjelaskan firman Allah ta'ala dalam QS. Al-Maidah ayat 51,

🌾 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali kalian, sebagian mereka adalah wali bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka."

🌱 Diriwayatkan bahwasanya Umar bin Khaththab radliallahu 'anhu pernah memerintahkan Abu Musa al-Asyari radliallahu 'anhu untuk melaporkan kepadanya tentang semua yang diambil dan yang diberikannya (maksudnya adalah laporan pemasukan dan pengeluaran) dalam satu catatan lengkap. Dan tersebutlah bahwa yang menjadi sekretaris Abu Musa saat itu adalah seorang Nasrani.

🌴 Kemudian laporan tersebut diserahkan kepada Khalifah Umar bin Khaththab radliallahu 'anhu. Maka Khalifah Umar radliallahu 'anhu merasa takjub akan laporan tersebut. Lalu beliau berkata,

🌾 "Sesungguhnya orang ini benar-benar pandai, apakah kamu dapat membacakan untuk kami sebuah surat di dalam masjid yang datang dari negeri Syam?"

☘ Abu Musa al-Asyari radliallahu 'anhu berkata, "Dia tidak dapat melakukannya." Khalifah Umar radliallahu 'anhu bertanya, "Apakah dia sedang mempunyai jinabah?" Abu Musa Al-Asyari berkata, "Tidak, tapi dia seorang Nasrani."

🌿 Maka Khalafiah Umar pun membentakku dan memukul pahaku lalu berkata, "Pecat dia..!!" Kemudian Khalifah Umar membacakan QS. Al-Maidah ayat 51 tersebut di atas.

❄️ Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut.

👍 Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda

🌿Diteruskan oleh
Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
SM Admin 1: +62 856 4236 8964
SM Admin 2: +62 813 1100 2744
SM Center : +62 813 1100 2755
No. Registrasi: +62 815 8559 4149
Channel Telegram https://goo.gl/NKBln3
read more...

🍃 Keberkahan dari Awan 🍃

🍃 Dari Abu Hurairah radliallohu 'anhu, Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda,

🍂 "Pada suatu ketika ada seseorang yang sedang berjalan di padang pasir tiba-tiba terdengar suara dari dalam awan, 'Siramilah kebun si Fulan.' Kemudian awan itu menuju ke arah suatu tempat yang banyak batunya, lantas menuangkan airnya (menurunkan hujan).

🌾 Pada tempat yang banyak batunya tersebut ada sebuah parit yang penuh dengan air hingga parit itu pun ikut mengalirkan air. Kemudian di situ ada seorang lelaki yang berada di tengah-tengah m kebunnya sedang membagi-bagi air dengan alat pengukur tanah. Ia kemudian bertanya kepada laki-laki tersebut, 'Wahai hamba Alloh, siapakah namamu?'

🌿 Orang itu menjawab, 'Fulan.' Nama yang sama dengan yang pernah didengarnya dari dalam awan tadi.

🍁 Kemudian si Fulan bertanya kepadanya, 'Kenapa kamu menanyakan namaku?' Ia menjawab, 'Sesungguhnya saya tadi mendengar suara dari dalam awan, yang kemudian menuangkan air ini. Suara itu berkata, 'Siramilah kebun si Fulan.' persis dengan namamu. Memangnya apa yang telah kamu perbuat?' Fulan menjawab, 'Karena kamu bertanya seperti itu, maka aku jawab. Sebenarnya aku selalu memperhatikan hasil yang dikeluarkan kebun ini. Sepertiga dari hasil itu saya sedekahkan, sepertiga saya makan dengan keluargaku, dan sepertiga lagi saya persiapkan untuk bibit.'"

📚 HR. Muslim no. 2984

☘ Sahabat, semoga kita bisa mengambil ibroh atau pelajaran dari kisah yang dituturkan oleh Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam tersebut.

👍 Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda.

🌿 Diteruskan oleh
Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
SM Admin 1: +62 856 4236 8964
SM Admin 2: +62 813 1100 2744
SM Center : +62 813 1100 2755
No. Registrasi: +62 815 8559 4149
Join Channel Telegram https://goo.gl/NKBln3
read more...

🍃 Menjawab Titipan Salam 🍃

🍁 Sahabat, mungkin kita sering mendapatkan titipan salam dari seseorang. Lalu bagaimana seharusnya kita menjawab titipan salam tersebut?

🍂 Dari Aisyah radliyallahu anha, bahwasanya Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya,

يَا عَائِشَةُ هَذَا جَبْرِيْلُ يَقْرَأُ عَلَيْكِ السَّلَامَ فَقَالَتْ: وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ تَرَى مَا لَا أَرَى –تريد النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم

“Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu”. Aisyah berkata, “Salam juga untuknya, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan kepadanya. Engkau dapat melihat perkara-perkara yang tidak dapat aku lihat –yang dimaksud adalah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam-“. (HR. Bukhori, Muslim, Abu Dawud, dan Turmudzi)

🍂 Di dalam musnad al-Imam Ahmad terdapat tambahan , Aisyah radliyallahu anha berkata,

فَقُلْتُ: وَ عَلَيْكَ وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

"Aku menjawab, 'Salam pula untukmu (yaitu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam) dan semoga salam, rahmat dan berkah Allah Azza wa Jalla dilimpahkan untuknya". (HR Ahmad)

🌾Oleh karena itu sahabat, ketika kita mendapat titipan salam dianjurkan menjawab salam kepada orang yang menitipkan salam dan juga kepada orang yang mengantarkan salam tersebut, yaitu dengan ucapan seperti beikut:

وَ عَلَيْكَ وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

_Wa 'alaika wa 'alaihissalamu warahmatullahi wabarakatuh_

📌Catatan:
- Untuk kata ganti orang kedua perempuan diganti dengan ucapan _wa 'alaiki_
- Untuk kata ganti orang ketiga perempuan diganti dengan ucapan _wa 'alaiha_

👍 Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda

🌿Diteruskan oleh
Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
SM Admin 1: +62 856 4236 8964
SM Admin 2: +62 813 1100 2744
SM Center : +62 813 1100 2755
No. Registrasi: +62 815 8559 4149
Channel Telegram https://goo.gl/NKBln3
read more...

🌾 Keutamaan & 4 Cara Siyam Asyuro 🌾

🔖 Keutamaan Puasa Asyura, menghapus dosa satu tahun yang lalu

🍃 Rasululloh bersabda shollallohu 'alaihi wasallam :

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu”. (HR.Muslim).

🍃 Kata Imam Nawawi rahimahullah, yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah dosa kecil... Namun diharapkan dosa besar pun bisa diperingan dengan amalan tersebut. Jika tidak, amalan tersebut bisa meninggikan derajat seseorang.
 📚 Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 46.

🍃 Adapun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat secara mutlak setiap dosa bisa terhapus dengan amalan seperti puasa Asyura.
 📚 Lihat Majmu’ Al Fatawakarya Ibnu Taimiyah, 7: 487-501

😊 Nah,,,Berikut 4 Cara Siyam Asyuro :

1⃣ Berpuasa selama 3 hari tanggal 9, 10, dan 11 Muharram

📎Mayoritas ulama yang memilih cara seperti ini adalah dimaksudkan untuk lebih hati-hati. Ibnul Qudamah di dalam Al-Mughni 3/174 menukil pendapat Imam Ahmad yang memilih cara seperti ini (selama tiga hari) pada saat timbul kerancuan dalam menentukan awal bulan.

2⃣ Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram

📎(Mayoritas hadits menunjukkan cara ini).

3⃣ Berpuasa Dua Hari yaitu tanggal 9 dan 10 atau 10 dan 11 Muharram

📎Ar-Rafi’i berkata (at-Talhish al-Habir 2/213) :”Seandainya tidak berpuasa pada tanggal 9 maka dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 11″

4⃣ Berpuasa pada 10 Muharram saja

📎Al-Hafidz berkata (Fathul Baari 4/246) :”Puasa Asyura mempunyai 3 tingkatan, yang terendah berpuasa sehari saja, tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9, dan tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9 dan 11.

 🍃 Wallahu a’lam. Semoga Alloh mudahkan kita mengamalkan ilmu yang diberikanNya,Amin...💐💐💐

🍃 Barokallohfikum...

👍 Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda

🌿Diteruskan oleh
Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
SM Admin 1: +62 856 4236 8964
SM Admin 2: +62 813 1100 2744
SM Center : +62 813 1100 2755
No. Registrasi: +62 815 8559 4149
Channel Telegram https://goo.gl/NKBln3
read more...

♻️ Dunia Ibarat Bayang-bayang ♻️

🌱Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),

💦 "Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, cita-citanya akhirat, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kecukupan di hatinya, Allah mengumpulkan urusannya, dan dunia datang kepada dia dalam keadaan dunia itu hina.

🍂 Barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, cita-citanya dunia, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kemelaratan ada di depan matanya, Allah mencerai-beraikan urusannya, dan dunia  tidak datang kecuali yang ditakdirkan untuk dia saja.

📚 HR. At-Tirmidzi dan lain-lain, shahih.

🍁 Dunia ini ibarat bayang-bayang, jika dikejar engkau takkan dapat menangkapnya. Palingkan tubuhmu darinya, dan dia tak punya pilihan lain selain mengikutimu. (Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah)

👍 Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda

🌿Diteruskan oleh
Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
SM Admin 1: +62 856 4236 8964
SM Admin 2: +62 813 1100 2744
SM Center : +62 813 1100 2755
No. Registrasi: +62 815 8559 4149
Channel Arsip Telegram https://goo.gl/NKBln3
read more...
Home - About - Order - Testimonial
Copyright © 2010 Shirotul Mustaqim (SM) All Rights Reserved.